Monday, January 13, 2025
logo-mistar
Union
SAINS & TEKNOLOGI

Penelitian Sebut AI Dapat Tingkatkan Prediksi Risiko Kanker Payudara

journalist-avatar-top
By
Thursday, December 19, 2019 16:20
0
penelitian_sebut_ai_dapat_tingkatkan_prediksi_risiko_kanker_payudara

Penelitian Sebut Ai Dapat Tingkatkan Prediksi Risiko Kanker Payudara

Indocafe

Washington | MISTAR.ID -Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat mengungguli sejumlah model yang sudah ada dalam memprediksi wanita mana yang berisiko terkena kanker payudara, demikian menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Radiology pada Selasa (17/12).

Para peneliti dari Institut Karolinska di Stockholm mengembangkan sebuah model risiko berdasarkan deep neural network, sejenis AI yang dapat mengekstraksi sejumlah besar informasi dari citra mamografi.

Model tersebut dilatih pada mamogram dari kasus-kasus yang didiagnosis antara 2008 dan 2012, lalu meneliti lebih dari 2.000 wanita berusia 40 hingga 74 tahun yang telah menjalani mamografi. Di antara 2.283 wanita dalam penelitian ini, 278 kemudian didiagnosis mengidap kanker payudara.

Model deep neural network menunjukkan hubungan risiko yang lebih tinggi untuk kanker payudara dibandingkan dengan model densitas mamografi terbaik, menurut penelitian tersebut.

Selain itu, tingkat negatif palsu (false negative rate), tingkat di mana wanita yang tidak dikategorikan sebagai berisiko tinggi, tetapi kemudian didiagnosis mengidap kanker payudara, yang dihasilkan model terbaru itu lebih rendah dibandingkan dengan model densitas mamografi terbaik.

Kini, sebagian besar program skrining kanker payudara didasarkan pada mamografi “satu ukuran untuk semua” dalam interval waktu yang sama, setiap tahun atau setiap dua tahun.

“Prediksi risiko yang efektif dapat meningkatkan kehadiran dan rasa percaya diri dalam program skrining,” ujar Karin Dembrower, penulis utama penelitian itu sekaligus ahli radiologi payudara di Institut Karolinska.

Pendekatan AI tersebut juga dapat terus ditingkatkan dengan paparan set data yang lebih berkualitas tinggi, imbuh para peneliti.

Sumber: Xinhua/Antara
Editor: Luhut Simanjuntak

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut